Perkembangan teknologi memberikan kemudahan informasi
untuk berbagai kalangan termasuk pemerintah. Melalui perkembangan teknologi, pemerintah
bisa memanfaatkannya untuk menciptakan keamanan, ketertiban, serta kehidupan yang
lebih baik. Inilah yang mendorong kota-kota, khususnya di Indonesia membuat program
Smart City, salah satunya Kota Depok.
Program Smart City memang menjadi
salah satu program unggulan yang dicanangkan pemerintah Kota Depok.
Belum terpenuhinya seluruh kebutuhan informasi
publik yang lebih cepat, tepat, dan akurat, serta untuk memudahkan dan
meningkatkan jaringan komunikasi antar elemen, terutama pemerintah dengan
masyarakat, membuat Pemkot Depok terus berupaya meningkatkan program Smart City, salah satunya dengan
mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Komunikasi dan Informatika. Adanya Perda ini, juga mendorong pemerintah untuk
menciptakan Warnet Sehat, yang salah satu peraturannya membatasi jam buka
Warnet, yaitu pukul 08.00 hingga 23.00.
Ditemui saat mengisi Workshop “Parental Control dan Tips Memblokir Konten Negatif” yang diadakan
Komunitas Internet Sahabat Anak (KISA), Ketua Relawan TIK Nasional, Indriyatno Banyumurti
mengungkapkan bahwa berbicara Smart City
tidak hanya mengenai infrastruktur, tetapi juga terkait SDM dan kesiapan
masyarakat mengenai teknologi digital. Salah satu yang harus dibangun adalah bagaimana
kompetensi kapasitas dalam penggunaan internet bisa ter-upgrade. Banyumurti mengatakan, adanya pembatasan penggunaan
internet, karena orang tidak mengetahui manfaat yang ada di internet, contohnya
pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Sekarang era
marketing online, apakah ada upaya UKM konvensional dengan para marketing online untuk saling bekersama,
itulah yang menjadi salah satu PR besar bagi Depok,” kata Banyumurti.
Lebih lanjut, menurut
lelaki yang juga hobi kuliner ini, cita-cita Depok dalam program Smart City tidak akan berjalan optimal
jika kapasitas building dari para masyarakat di berbagai sektor tidak
dikembangkan juga. Artinya, tantangan Smart
City tidak hanya masalah teknis, seperti pemblokiran atau pembatasan. Hal
itu 'mungkin' perlu dilakukan, tetapi yang utama adalah pengembangan SDM.(Fahrudin Mualim)
0 komentar:
Posting Komentar